kehidupan seperti rangkaian huruf
yang dimana 'A' adalah awal dari kehidupan dan 'Z' adalah akhir dari sebuah
kehidupan maka 'B - Y' adalah perjuangan kehidupan. mau seperti apa hidup kita?
mau bagai mana hidup kita? tergantung mau bagaimana menyikapi hidup kita.
hidup menurut pandangan islam
adalah aibadah. intinya keberadaan di dunia ini tidak lain adalah untuk
beribadah. pengertian ibadah bukan hanya shalat, dizkir, puasa, zakat dan haji
saja melainkan ibadah dalam sebuah aspek kehidupan, lahir dan batinnya.
QS Adz Dzaariyaat:56 " dan aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKU."
dalam kitab injil kehidupanpun di
jelaskan “ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi
makhluk yang hidup.”(Kejadian 2:7)
intinya bahawa hidup adalah
perjuangan, Di dalam suatu perjuangan, dibutuhkan kekuatan untuk
mengerjakannya. para motivator dari
sekelas Anthony Robbins sampai Andrie Wongso dengan idenya Success is My Right.
Di dalam diri manusia yang berakar
dari humanisme ditambah semangat pantheisme dan Gerakan Zaman Baru yang
diindoktrinasikan melalui berbagai training motivasi dan pengembangan pribadi.
Perjuangan yang dilandasi oleh semangat ingin mencapai cita-cita dan
self-centered ini tentu tidak akan menemukan makna hidup sejati dan tentunya
juga makna perjuangan sejati, karena yang menjadi landasannya adalah
kepentingan diri yang sebenarnya makhluk yang terbatas. Dunia kita yang terus
mau berjuang, adalah dunia yang juga mengidentikkan hidup adalah kesempatan.
Mereka menyadari bahwa hidup di dunia ini hanya sementara, oleh karena itu
mereka memakai setiap kesempatan yang ada untuk meraih apa yang mereka
inginkan. Di sini, dunia kita mengaitkan hidup dengan waktu yang ada. Di dalam
setiap waktu/kesempatan, mereka mau mengerjakan apa yang diinginkan oleh
mereka, entah itu baik atau jahat menurut pandangan Agama, mereka tidak
seberapa mempedulikannya. hidup adalah kesempatan direalisasikan oleh banyak
manusia sekarang dengan bekerja. Bagi banyak orangtua, kerja adalah segala
sesuatu. Manusia dapat disebut manusia ketika mereka sudah bisa berdikari
sendiri atau bekerja untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Orang yang sudah
memfokuskan hidupnya pada bekerja, maka dapat dipastikan banyak dari mereka
juga memfokuskan hidupnya pada uang. Konsep diatas ini sangat berkaitan erat.
Seorang yang memandang hidup adalah hanya untuk uang, maka segala sesuatu
diukur dari segi apakah yang dilakukannya itu dapat mendapatkan uang/profit
bagi dirinya. Inilah jiwa pragmatis (utilitarian) dan materalis yang dianut
oleh banyak manusia postmodern ini. Definisi hidup yang mendunia sedangkan
ungkapkan yaitu hidup itu biasa saja, jadi jalani sebagaimana adanya. Inilah jiwa
pragmatisme dunia kita yang muncul melalui definisi hidup yang biasa saja.
Hidup yang biasa saja menandakan bahwa di dalam diri manusia sudah tidak ada
lagi makna hidup sejati, sehingga hidup ini hanya dijalani tanpa arah dan
tujuan. Beberapa manusia dunia yang ekstrim mengatakan bahwa hidup itu
penderitaan. Di dalam hidup itu pasti menderita, entah itu ditinggal oleh
seseorang yang dikasihi yang telah meninggal, putus pacar, dll. Pokoknya, tidak
ada hidup tanpa penderitaan. Inilah wajah dunia kita yang hopeless yang mencari
makna hidup tetapi akhirnya kehilangan hidup itu sendiri, karena terlepas dari
jalan yang Allah telah tetapkan. hanya sedikit manusia bisa memiliki tujuan
hidup demi orang lain. Artinya, meskipun definisi hidup yang terakhir ini masih
kurang, tetapi setidaknya, defisini hidup ini masih lebih baik dari definisi
hidup diatas yang self-centered. Pada konsep terakhir ini, manusia memandang
hidupnya dipersembahkan bagi orang lain.
pesan saya maknailah hidup seperti
apa yang ingin kalian maknai, mau dibawa kemana arah hidup kalian itu terserah
kalian.
No comments:
Post a Comment