SEJARAH SINGKAT DESA CIKONDANG
KECAMATAN CINGAMBUL KABUPATEN MAJALENGKA
1570-1620
Pada akhir
kejayaan talaga manggung di talaga yaitu kira –kira pada tahun 1500 masehi.
Berdasarkan legenda dan mitos yang tumbuh dikalangan masyarakat. Konon pada masa
itu tanah cikondang merupakan pertapaan salah satu keluarga kerajaan talaga
manggung yaitu raden raga hiang dan anggahiang tempat pertapaannya batu lawang
atau gunung agung. Sementara itu dalam pengabddiannya semua parapanakawan
sambil menunggu pertapaannya mulai ngababakan (membuka pemukiman) di dekat
pertapaan tersebut yang kemudian di berinama babakan tarukolot.
Pada saat kerajaan talaga manggung
jatuh oleh serangan kesultanan Cirebon,
para keluarga raja terus dicari dan diburu oleh bala tentara Cirebon, Termasuk
raga hiang dan anggahiang dipertapaan batu lawang. Serangan ke batu lawing di
pimpin oleh ratu agung hidayatullah dan kiyai arumawatdjati. Raden raga hiang
dan anggahiang beserta panawakannya kalah, kedua kesatria itu tidak mau
menyerah, sehingga keduanya menghilang beserta jasadnya yang terkenal dengan
istilah “ngahiang”. Kesatri tersebut kemudian dikenal dengan nama raden raga
hiang dan raden anggahiang
Para panakawan raden raga hiang dan
anggahiang kemudian mulai memeluka agama islam. Babakan tarikolotpun kemudian
terus berkembang menjadi perkampungan. Hal ini dikareanakan kesuburan tanah dan
karifan pemimpinnya yaitu kiyai arumawatdjati, kiyai arumawatdjati,didalam
syiar islam ratu hidayatullah dan bala tentaranya pulang ke Cirebon. Tinggalah
kiyai arumawatdjati di babakan tarikolot.
Penduduk tarikolotpun semakin
banyak dan lahan bercocok tanampun semakin sempit oleh kepadatan penduduk. Di
antara mereka kemudian membuka babakan baru dan kemudian menamainnya babakan
cilengkeng, babakan dawolong dan walahar.
masyarakat mulai mengalami
kekurangan air atau krisis air, maka kepemingpinan di lanjutkan kembali oleh
kyai arumawatdjati. Dan merekapun bermunajat kepada Allah SWT untuk memohon
sumber air. Maka doa merekapun dikabulkan oleh Allah SWT, sehingga keluarlah
mata air di bawah pohon kondang. Dari sanahlah lahir desa cikondang.
Dan kampong cikondangpun terdiri
dari tarikolot, babakan cilengkeng dan babakn walahar ingin mempunyai
pemerintahan sendiri. Pemerintah menghendaki agar kiyai arumawatdjati menjadi
pemimpin masyarakat cikondang. Tetapi karena beliau sudah tua maka beliau
dengan arif beliau tidak bersedia. Kemudian masyarakat mempercayakan tumpukan
kepada santri atau murid kiyai arumawatdjati yaitu kiyai among pancas. Sehingga
kyai among pancas merupakan kepala desa di cikondang yang masa pemerintahannya
di perkirakan pada tahun 1570 samapai dengan tahun 1620.
FILOSOFI LAMBANG DESA CIKONDANG
1. Gambar gununt : melambangkan kehidupan desa cikondang di bawah gunung
2. Gambar padi
dan kapas : bahwa warga
cikondang cukup pangan cukup sandang
3. Gambar balai desa :
bahwa cikondang menentukan sesuatu melalui musyawarah dan mufakat
4. daun
kondang :
asal muasal nama cikondang
5. gambar
sungai : desa
cikondang di kelilingi dengan sugai
6. rameing
gawe tanpa pamrih : kehdupan desa
cikondang diperkuat oleh kegotong royongannya.
No comments:
Post a Comment